Penandatanganan MoU Kerja Sama Direktorat Pencegahan dan Penanganan Isu Strategis dengan RS Jiwa Menur dan BNBP Jawa Timur

09 Oktober 2024 - kategori SUB DIREKTORAT MITIGASI CRISIS CENTER 85 Views

Pada hari Rabu, 9 Oktober 2024, bertempat di Auditorium Universitas Negeri Surabaya (UNESA), telah berlangsung acara penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Direktorat Pencegahan dan Penanganan Isu Strategis, Sub Direktorat Mitigasi Crisis Center, dengan RS Jiwa Menur dan Badan Nasional Narkotika Provinsi (BNBP) Jawa Timur. Acara ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia dan bertujuan untuk memperkuat kolaborasi dalam penanganan isu kesehatan mental dan penyalahgunaan narkoba di kalangan mahasiswa dan masyarakat luas.

Penandatanganan MoU ini dihadiri oleh Dr. Retno Tri Hariastuti, M.Pd., Kons., selaku Kepala Bidang Akademik Sub Direktorat Mitigasi Crisis Center UNESA, drg. Vitria Dewi, M.Si., Direktur RS Jiwa Menur, dan Masduki, S.H., M.H., Penyuluh Narkoba Ahli Madya dari BNBP Jawa Timur. Kerja sama ini diharapkan dapat mengoptimalkan upaya pencegahan serta penanganan masalah kesehatan mental dan penyalahgunaan narkotika, terutama di lingkungan kampus yang menjadi salah satu titik krusial dalam mendukung kesejahteraan mental generasi muda.

Dalam sambutannya, Dr. Retno menekankan pentingnya kolaborasi antar lembaga dalam menangani isu-isu strategis seperti kesehatan mental dan penyalahgunaan narkoba. “Dengan adanya kerja sama ini, kami berharap dapat memberikan dukungan yang lebih luas bagi mahasiswa dan masyarakat dalam mengatasi tekanan mental dan bahaya narkotika. Program-program pencegahan dan intervensi akan lebih efektif bila dilakukan secara bersama-sama dengan pihak-pihak yang berkompeten,” ujar Dr. Retno.

RS Jiwa Menur, yang dikenal sebagai salah satu rumah sakit terkemuka dalam penanganan gangguan mental, melalui drg. Vitria Dewi, menyampaikan komitmen kuat mereka dalam memberikan layanan kesehatan mental yang profesional. “Kami menyadari bahwa kesehatan mental merupakan isu yang sangat kompleks dan memerlukan penanganan yang terpadu. Dengan kerja sama ini, kami berharap dapat lebih mendekatkan layanan kesehatan mental kepada masyarakat, khususnya mahasiswa, sehingga mereka tidak ragu untuk mencari bantuan,” ungkap drg. Vitria.

Masduki, perwakilan dari BNBP Jawa Timur, juga menambahkan bahwa sinergi antara lembaga pendidikan, rumah sakit, dan lembaga penanganan narkoba sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari narkoba. “Penyalahgunaan narkotika tidak hanya berdampak pada fisik, tetapi juga dapat memperparah kondisi kesehatan mental. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kampanye anti-narkoba di kalangan generasi muda, terutama mahasiswa, agar mereka memiliki kesadaran yang lebih tinggi akan bahaya narkotika,” tegas Masduki.

Setelah penandatanganan MoU, ketiga pihak merencanakan berbagai program strategis yang mencakup penyuluhan kesehatan mental dan pencegahan narkoba, layanan konseling gratis di lingkungan kampus, serta program pelatihan bagi dosen dan tenaga pendidik untuk mendeteksi dan menangani gejala awal gangguan mental di kalangan mahasiswa.

Dengan adanya MoU ini, UNESA, RS Jiwa Menur, dan BNBP Jawa Timur berharap dapat memberikan kontribusi signifikan dalam menciptakan masyarakat yang lebih sehat secara mental dan bebas dari penyalahgunaan narkotika. Kolaborasi ini tidak hanya bertujuan untuk menangani masalah yang ada, tetapi juga untuk mencegah potensi masalah melalui edukasi dan intervensi yang lebih dini.

Share It On: