Deeptalk Bareng PPIS: Cegah Kekerasan, Bangun Citra Diri Positif di Kalangan Mahasiswa FT Unesa

Mahasiswa lintas angkatan dari Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mengikuti seminar Upgrade Yourself: To Be the Next Level of You yang digelar pada Rabu, 23 April 2025 di Gedung E1 FT. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian agenda Pekan Anti Kekerasan hasil kolaborasi antara Direktorat Pencegahan dan Penanggulangan Isu Strategis (DPPIS), Program Studi S-1 Pendidikan Tata Rias, dan Fakultas Teknik Unesa.
Seminar ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan kemampuan pengembangan diri agar dapat menghadapi tuntutan dan tantangan zaman yang terus berkembang. Di era serba digital seperti saat ini, mahasiswa dituntut untuk tidak hanya unggul secara kognitif, tetapi juga mampu mengelola kecerdasan emosional dan sosial dengan baik, khususnya dalam membangun citra diri positif baik di dunia nyata maupun maya.
Dekan Fakultas Teknik, Supraji, dalam sambutannya menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai upaya memberikan arah dan kesadaran kepada generasi muda, terutama perempuan, untuk lebih tanggap dan bijak dalam membentuk personal branding. Ia berharap mahasiswa dapat memahami batasan serta potensi diri agar tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang merugikan. Hal senada disampaikan Koordinator Prodi S-1 Pendidikan Tata Rias, Nia Kusstianti, yang berharap materi dalam seminar ini bisa menjadi bekal mahasiswa dalam menghadapi dinamika kehidupan kampus dan pergaulan sehari-hari.
Direktur PPIS, Mutimmatul Faidah, menyatakan bahwa kegiatan ini penting mengingat masih maraknya kasus perundungan dan kekerasan di lingkungan perguruan tinggi, baik yang bersifat fisik maupun psikis. Menurutnya, seminar ini adalah bagian dari langkah preventif untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang ramah dan aman bagi seluruh civitas akademika, termasuk mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan.

Seminar tersebut menghadirkan dua narasumber. Iman Pasu Marganda Hadiarto Purba, dosen sekaligus Kasubdit PPKIS Unesa, menyampaikan materi seputar bentuk-bentuk pelampiasan negatif yang kerap terjadi di kalangan mahasiswa, seperti kecanduan judi online, penggunaan pinjaman online ilegal, hingga konsumsi minuman keras. Ia mengajak peserta untuk menyadari bahwa pelampiasan semacam itu bukan solusi, melainkan pintu masuk pada masalah yang lebih besar.
Sementara itu, narasumber kedua, Putri Aisyiyah Rachma Dewi, dosen sekaligus Kasi Prevensi dan Intervensi, membahas pentingnya membangun relasi yang sehat dalam kehidupan pribadi mahasiswa. Ia mengingatkan agar tidak mentoleransi perilaku pasangan yang melanggar batas kewajaran dalam hubungan, terutama yang berpotensi berdampak buruk pada reputasi dan masa depan. Menurutnya, ketika konten yang bersifat pribadi tersebar di media sosial, dampaknya akan panjang dan sulit dihapus.
Seminar ini harapannya dapat menumbuhkan kesadaran mengenai pencegahan kekerasan seksual, diskriminasi, maupun intoleransi di kalangan remaja Indonesia. Selain itu, seminar seperti ini diharapkan bisa terus diselenggarakan sebagai sarana untuk membangun integritas diri mahasiswa, serta sebagai langkah konkret dalam menciptakan generasi muda yang kuat, bijak, dan bertanggung jawab dalam kehidupan akademik maupun sosial.
Share It On: